Rabu, 27 Oktober 2010

Borobudur Tertutup Debu Vulkanik Merapi

MAGELANG – Awan panas dan debu vulkanik dari letusan Merapi berdampak cukup luas, termasuk menutupi seluruh bagian dinding Candi Borobudur.

Situs sejarah kebanggaan bangsa Indonesia ini pun akhirnya ditutup untuk sementara bagi wisatawan yang akan berkunjung. Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur Puji Suwarno mengatakan, debu vulkanik Merapi yang menutupi candi harus segera dibersihkan agar kembali dapat menjadi tujuan wisata.

Pembersihan itu diperkirakan membutuhkan waktu lama sekitar tiga hingga lima hari ke depan karena keberadaannya candi cukup besar. ”Selain itu, pembersihan secepat mungkin harus dilakukan karena debu vulkanik dapat merusak dinding candi. Debu vulkanik mengandung kadar asam tinggi. Jika hujan turun, air akan membawa debu itu meresap ke pori-pori batu,” paparnya Rabu kemarin.

Selama proses pembersihan ini,kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur ditutup sampai selesai dilakukan. Namun, masyarakat masih dapat melihat dan menikmati keindahan candi dari pelataran. Untuk melakukan pembersihan bagian candi yang tertutup debu vulkanik setebal 3–4 milimeter ini, pihaknya mengerahkan seluruh pekerja yang bekerja di candi.Bahkan untuk mempercepatnya sedang diusahakan untuk ditambah dari jumlah yang ada sekarang 50 orang.

”Di samping itu, kami butuh vakum pembersih yang mampu menampung debu dalam skala besar. Kebutuhan ini sedang kami mintakan bantuan ke pusat,semoga saja bisa segera diwujudkan,” ungkapnya.

Santi Anggraeni (25), wisatawan asal Tegal yang kemarin berkunjung ke Candi Borobudur, mengaku tidak mempermasalahkan penutupan candi.

Dia memaklumi karena kondisinya memang tidak memungkinkan untuk dikunjungi. Meski begitu, juga tidak menyesal datang ke candi karena masih dapat melihat dari pelataran.

”Sebenarnya pengin naik ke atas, tapi kalau ditutup karena candi dipenuhi debu Merapi, ya tidak apa-apa,’’ kata perempuan yang tercatat mahasiswa di salah satu universitas di Semarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar